Sebuah boneka selalu dan akan selalu tersenyum.
Yap, kenapa dalam tulisan kali ini gue ngebahas boneka? Bukan, bukan karena gue suka main boneka atau bergaul sama boneka. Dan bukan juga gue seorang penjual boneka. Seperti tulisan-tulisan iseng gue lainnya, disini juga gue pengen iseng ngungkapin tentang suatu hal. Dan kebetulan tema gue kali ini yaitu tentang boneka.
Boneka. Suatu mainan yang (mungkin)dikhususkan untuk anak perempuan. Kenapa harus anak perempuan? Karena perempuan ga mau main mobil-mobilan. Bingung? Oke, gue juga sama.
Oke, kembali ke pembahasan awal. Pernah ga sih kita ngerasa diri kita itu sebuah ‘mainan’? bukan berarti kita dijual di took-toko atau emperan gitu ya. Tapi kita diatur sedemikian rupa sama orang-orang disekeliling kita. Kita disuruh-suruh layaknya pembantu. Kita dihina-hina tanpa mereka mikir perasaan kita gimana pas dihina. Tapi saat kita lagi kayak gitu, yang kita lakuin cuma diem. Yap, diem. Kenapa kita diem saat itu? Banyak alas an buat ngejawabnya.
- Kita ngerasa ga enak.
- Kita takut orang itu marah sama kita.
- Kita takut mereka anggap kita itu sombong.
- Mereka nganggep kita ga peduli sama mereka.
Kalo kita udah kayak gitu, kita persis boneka kan?
Coba kita bayangin boneka. Misal boneka itu kita mainin. Tangannya diputer-puter, kakinya diiket, kita tonjok-tonjok, atau yang paling parah kita bakar. Tapi apa boneka itu ngelawan? Engga! Kenapa? Ya karena ga punya nyawa. Terus lihat pas kita ngelakuin hal itu ke boneka yang tadi. Seandainya boneka itu sedang dalam keadaan senyum, saat kita apa-apain juga bakal terus senyum. Kenapa? Ya kembali ke alas an tadi, dia ga punya nyawa. Seandainya saat kita ngelakuin semua itu, terus boneka itu jadi sedih dan mulutnya cemberut, apa yang kita lakuin? Lari! Ya jelas aja, serem kali.
Sekarang, seandainya kita kayak gitu, apa bisa dibilang kita ini boneka? Kalo iya, berarti kita ga punya nyawa? Ehm, dalam bahasa kasarnya, kita ga punya perasaan? Susah buat ngejawab itu semua.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Posting Komentar