Ketika Laki-Laki Menangis

Sabtu, 09 Oktober 2010



Pagi ini.
Seperti biasa gue main di forum Heart To Heart KASKUS.
Dan sseperti biasa juga, gue cuma baca-bacain thread yang ada disana. Ada yang curhat tentang kisahnya yang lagi jatuh cinta, ada yang disakitin, dan banyak yang curhat tentang patah hati dan sejenisnya. Haha

Tapi gue tertarik sama salah satu thread yang kalo ga salah judulnya "Ketika Laki-Laki Menangis".
Widiiih keren nih kayaknya, kata gue. Gue buka thread itu, dan gue baca sambil makan bubur (oke ga penting). Isinya kira-kira begini:

***

Aku melihat laki-laki menangis, namun berbeda dengan cara dan mimik wajah seorang perempuan saat menangis. Terlihat diam dan tenang, sesekali air matanya keluar dari matanya. Pandangannya kosong namun seperti ingin mengatakan sesuatu. Tidak selama wanita saat menangis, hanya beberapa menit, bahkan beberapa detik.


Entah apa yang laki-laki itu pikirkan, entah apa kata-kata yang ingin ia keluarkan. Yang aku tau, aku melihatnya dia menangis di sana.. sendiri.. menyepi di kediaman yang sunyi. Seolah-olah tangis itu milik dia seorang. Tidak ada yang lain.. Setelah puas di detik-detiknya, dia kembali lagi beraktifitas seperti biasa.. Seperti tidak pernah terjadi apa-apa..


Perempuan berpikir dengan perasaannya, laki-laki berpikir dengan logikanya. Inilah mengapa perempuan lebih sensitif dibandingkan dengan laki-laki.


Tapi, menangis selalu berasal dari perasaan. Teman.. ketika laki-laki menangis.. bukan sebutan cengeng atau kurang jantanlah yang harus dilontarkan padanya. Tapi lihatlah betapa sangat beratnya dia menahan deritanya, sehingga dia perlu mengeluarkan air matanya yang berharga itu..


Dia tidak perlu orang mendekatinya, dia tidak perlu orang untuk menghiburnya. Yang dia perlukan hanya beberapa menit/detiknya untuk ketenangan batin..


Menangis merupakan dinamika emosi yang ada di setiap manusia. Hanya orang munafik yang tidak menerima untuk menangis..

***

Gila.

Mantep banget kata-katanya. Didalem hati gue juga membenarkan isi thread itu. Gue juga pernah kayak gitu. Disaat gue bener-bener lagi down dan disaat itu gue bener-bener sendiri, gue pernah nangis.


Seperti kata-kata yang ada di tulisan itu:

"ketika laki-laki menangis.. bukan sebutan cengeng atau kurang jantanlah yang harus dilontarkan padanya. Tapi lihatlah betapa sangat beratnya dia menahan deritanya, sehingga dia perlu mengeluarkan air matanya yang berharga itu.."


Banyak yang menganggap kalo laki-laki nangis, berarti dia ga jantan dan cengeng. Tapi pikir lagi. Laki-laki emang udah digambarkan sesosok manusia yang gagah, kuat, dan pemimpin. Tapi ada kalanya sosok itu menjadi sosok yang lemah. Lemah karena tekanan batin yang dia pendem. Dan yang bisa bikin dia tenang saat itu cuma diem, sendiri, dan nangis. Nangisin semua yang dia anggap beban. Tapi dengan satu catatan: ga ada orang yang tau. Dan setelah dia nangisin semuanya, dia bakal kembali jadi sosok yang kuat.



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

2 komentar:

Anonim mengatakan...

TUMBEN banget tulisan lo berhasil menyentuh hati gua. hjaahahaa

judhaaa mengatakan...

jadi malu *,*
wkwkwkkwkwk

Posting Komentar