Pagi itu, setelah mata kuliah Proses Komunikasi, mereka berlima masih ngumpul dikelas. Ngomongin tentang tugas yang baru dikasih sama dosen. Tugas kelompok. Tugas yang dikelompok-kelompokkin, ehm maksudnya tugas yang dikerjain secara berkelompok.
Karena minimal anggota kelompoknya ada lah 6 orang, maka mereka membutuhkan 1 orang lagi. Ya walaupun mereka tetap bisa tanpa nambah 1 orang lagi (Joe di itung 2. Bah!), tapi mereka ga mau.
"Siapa nih 1 orang lagi?" tanya Harianto. Sang ketua. Ketuaan.
"Kan kita udah 6." jawab Tri sambil ngeliat ke Joe.
"Sial, saya kurus gini." kata Joe sambil megangin perutnya. Sekilas dia mirip orang yang abis nelen bola basket bulet-bulet.
"Siapa dong?"
"Udah si Sari aja."
"Oia ya."
Harianto langsung sms Sari. Dan Sari pun oke-oke aja karna dia juga belum ada kelompok.
***
Besoknya.
"Sar, nanti ke kost”an kamu?" tanya Harianto. Kebetulan hari itu mereka ada kuliah sampai jam 10, dan ada lagi jam 1. Jadi jeda waktu yang kosong mendingan digunain buat kerja kelompok.
"Oke Har." jawab Sari. "Kita kelompoknya 6 orang kan?"
"7 sih sebenernya, kan si babi air di itung 2." kata Harianto sambil ngelirik Joe. Yang dilirik cuma cemberut imut. Najis.
"Wakakak, yaudah abis kuliah ini langsung ya."
"Oke."
***
Kuliah pertama selesai. Mereka berenam langsung menuju parkiran.
"Joe, saya sama kamu ya." kata Tri.
"Anjrit maho ."
"Naik motornya bego, males ngeluarin motor."
"Ngeluarin ee males ga?"
"Engga, itu kewajiban nyet."
Mereka pun berangkat.
@Kost”an Sari.
"Sini masuk." kata Sari mempersilahkan.
"Permisi.." kata kelima makhluk gila itu.
"Tika disini juga ya?" tanya Joe.
"Iya diatas dia mah."
"Oh gitu. Ngerjain tugasnya diatas aja biar semangat"
"Goblok ah." kata Tri. Mukanya mau.
"Yaudah kerjain ah."
Joe nyari-nyari tulisan buat tugas mereka. Rizal tiduran dikasur Sari. Harianto mainan hape. Aji nonton tv. Sedangkan Tri duduk dilantai. Sari? Dia lagi beli minuman dan cemilan.
Tiba-tiba.
Dut!
Bunyi ajaib! Bunyi ajaib dari pantat Tri. Seketika keempat jari lain langsung keluar kamar. Menyelamatkan diri.
"Kentut saya mah ga bau" kata Tri dari dalam kamar.
"Sedot nyet!"
"udah ga bau tau."
Keempat jari masuk. Ternyata emang udah ga bau. Disaat yang bersamaan, Sari datang.
"Har gantian, saya mau istirahat"
"Yaudah, tinggal nyari apa Joe?"
"Tinggal nyari pacar saya mah."
"Ah bego."
Sekarang Harianto yang nyari tugas mereka. Teman-temannya yang lain nonton tv sambil ngemil.
Tiba-tiba.
Dut!
Lagi-lagi suara ajaib! Dan lagi-lagi si Tri!
"Ah kentut lagi.." kata Tri tanpa dosa. Sedangkan temannya yang lain udah pada pingsan. Karna ga ada teman lagi, Tri pun bunuh diri.
Oke, ini ngarang.
"Bau nyet." kata Joe sambil nutup kuping. Kok kuping? Oh gara-gara menghirup kentut, entah kenapa otaknya jadi aneh.
"Wangi. Nih." Tri menyodorkan tangannya yang tadi terkena kentut.
"Goblok kan."
Keadaan tenang kembali.
Setelah tugas mereka selesai dan tinggal di print, mereka ngobrol-ngobrolin tugas mereka yang aneh-aneh.
"Aduh." kata Tri.
"Kenapa nyet?"
"Saya pengen berdiri dulu, pegel."
"Yaudah."
Tri berdiri. Membelakangi Joe. Tiba-tiba.
Pusss!
Bukan, ini bukan suara Tri manggil kucing. Tapi suara kentutnya lagi. Yang ketiga kalinya di kost”an Sari! Yang membedakan kali ini dia kentut didepan muka Joe!
"Kampret." kata Joe sambil kipas-kipas pake tangan.
"Wakakak, lega."
"Si Tri udah tiga kali kentut. Ada hadiahnya ga?"
"hadiah apa?"
"mencretnya."
"Bego."
Karena waktu udah nunjukkin jam setengah 1, mereka memutuskan berangkat ke kampus. Dan kentut Tri ketinggalan di kost”an Sari.
***
Suatu waktu, mereka ngumpul lagi di kost”an Sari. Mereka nitip tugas, biar gampang bawanya. Soalnya kost”an Sari agak deket sama kampus.
Belum ada satu jam di kost”an Sari, Tri udah mulai menggeliat.
"Pengen kentut dah saya.."
Seketika semua temannya nutup kuping. Ehm maksudnya hidung.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Posting Komentar